Aku dan keterpurukan ini…


Tampaknya hari-hari semakin kusam saja.Seharusnya kondisnya mekbaik atau paling tidak tak tambah buruk.Tapi apa daya…tuhan sedang berencana dan aku hanya hatus menunggu sambil terus berdoa dan berusaha. Sentar lagi aku menikah dengan gadis pilihanku yang ku pacari 3 tahun lebih. Dia sangat sederhana,seperti aku.Dan itulah kenapa aku memilhnya. Aku tak tahu apakah era-ku telah habis atau memang aku harus berganti pekerjaan.Tak ada lagi anak-anak yang datang bermain PS.Mereka sekarang lebih suka bermain game online di warnet.Namun para penggemar winning atau sepak bola masih tetap ada dan mereka selalu ke sini.Mereka mulai berkurang karena seiring umur mereka.Ya…aku menyadari itu,semua ada waktunya.Di mana bermula,di situlah akan berahir. Setiap doaku pada tuhan hanya semoga istri dan adiku bisa sekuat aku dalam menghadapi badai kehidupan. Di sela keterpurukan itu ada saja godaan untuk melakukan hal2 yang tidak baik,tapi tuhan memberiku kesabaran lebih.Aku telah berjanji pada tuhan bahwa aku tak akan melakukan hal kotor meski aku kelaparan. Terima kasih tuhan,karena sampai detik ini aku masih mengingatmu dan itu menjadikan kami kuat.

image

Pilkades Desa Kalisat


Event 5 tahunan ini memang menjadi momok menakutkan bagi sebagian orang.Bagaimana tidak setiap event ini di adakan tak ayal yang terjadi adalah perseteruan antar warga yang berakhir ricuh.Tak sampai di situ,terkadang perselisihan itu berlangsung cukup lama bahkan sampai event yang berikutnya di gelar atau lebih parah lagi adalah seteru seumur hidup.
Mengenaskan memang,tapi inilah awal pembentukan jiwa politik di lapisan masyarakat bagian paling bawah.Dari event kecil inilah para politikus profesional lahir,dan akhirnya menjadi KORUPTOR.Di manapun yang namanya politik tidak pernah mengajarkan kasih sayang,yang ada hanya kemenangan dan kekuasaan sesaat.Karena dalam politik tak ada musuh atau teman yang abadi.
Andai saja kita tahu akan hal ini,memahaminya,tentu tak akan ada acara seteru tahunan seperti yang pernah terjadi.Namun sekali lagi kita kembali lagi kepada diri kita masing-masing.Bagaimana kita menanggapi dan mempelajari ilmu politik itulah yang akan menjadi tolak ukur diri kita sendiri di kemudian hari di kancah politik yang lebih luas dan besar.
Ketika kita berselisih paham dengan seseorang yang kita anggap musuh,sebenarnya kita sedang dalam “jam pelajaran” sekolah politik.Namun kita sering membolos dan akhirnya kita melewatkan kata kunci dari pelajaran itu.Dengan mengabaikan perasaan,otak yang di kuasai dengan ambisi untuk menang dan menguasai orang lain,menjadikan kita seseorang yang sering di sebut sebagai “musuh masyarakat”
Kapan kita belajar dengan tenang soal politik kalau tidak sekarang?

Lurah 2025

Narzis abis di facebook


Banyak yang bisa di lakukan di dunia maya,apalagi dengan adanya jejaring sosial yang kian menambah ramai dunia maya.Namun tak semua bisa menampung apa yang kita inginkan seperti upload foto,tautan,video dll.Itulah kenapa Facebook menjadi jejaring sosial paling besar di bumi ini.Karena Facebook menyediakan semuanya.Namun ada kalanya si pengguna yang keterlaluan memanfaatkanya.Contohnya untuk hal-hal yang kurang perlu atau me-lebaykan diri.

80% cewek di Facebook terlalu narzis dan terlalu lebay serta kePe-dean…

Itu terlihat dalam sehari,cow yang meng-upload foto tk lebih dari 20% dari seluruh pengguna FB.

Sedang cewek meskipun body,kondisi,porsi di bawah rata2 mereka tetap Pe-De saat meng-upload foto.Namun yang paling tidak menarik adalah cewek cenderung suka berfoto dengan pose agak menunduk agar terlihat cantik(kamera dari depan atas),dari samping belakang,menyôr(biar bikin penasaran raut muka aslinya gimana).

Mereka sangat senang jika ada yang memberikan “jempol”,namun (sebenarnya) membenci koment2 yang tidak behubungan atau memuji foto mereka.

Tujuan upload foto 90% adalah untuk menarik lawan jenis(meski sudah punya pacar),mendapat pujian,dan yang terakhir adalah dokumentasi.

Sementara penilaian apakah tujuanya menarik lawan jenis,lebay atau tidak,narzis atau tidak adalah:

1.Membuat album

2.Hanya di bagi kepada teman

3.Tidak di tandai karena jika di tandai foto tersebut tujuannya agar orang dengan “sedikit di paksa” melihat atau paling tidak ngasih jempol.

Namun demikian,cewek tersebut enggan di sebut narzis.Mereka bilang,”terserah gue,foto-foto gue,kamera gue,apa urusanmu”.

Lalu tindakan pertama adalah me-remove si BENY PONGO.

Namun bagi mereka yang jujur,meski di dalam hati..mereka tersenyum-senyum kecil sambil berkata,”hmmm..bener juga nich orang,waduuuh…gue kena nich…jadi mualu….”.

Selain tehnik upload foto,hal lain yang biasa di lakukan adalah “menggonta-ganti nama mereka di FB dengan tujuan agar cowok2 yang main FB pake HP penasaran dengan nama baru mereka.Lalu si cowok akan meng-klik nama tersebut karena penasaran.Ini hal wajar bagi cowok ato cewek jika tidak menemui foto di nama yang terasa baru.Di sini ada dua sisi cowok:

1.Cowok kurang kerjaan,alias bego akan melihat-lihat foto-foto si cewek dengan sedikit penasaran dengan harapan ada foto baru yang bisa di nikmati.Bahkan sampai di bela-belain ke warnet.

2.Cowok pintar,dia berfikir kalo yang koment atau masuk berita pemberitahuan dan namanya terlihat baru paling juga orang itu-itu saja alias temen cewek mereka yang lebay.

Jadi gakperlu narzis buat jadi exist….saorry kalau ada yang tersinggung,remove saja namaku dari FB kalian.Paling tidak dengan membaca ini kalian akan tahu bahwa apa yang kita lakukan masih kurang pas secara sosiologis.

Kiamat masih jauh


Beberapa hari terahir kita sering mendengar banyak berita tentang kejadian-kejadian atau fenomena alam.Media kita sepertinya mendapat angin segar karena mereka mendapatkan berita yang bisa di expose dan di nikmati orang banyak yang bisa menaikkan rating mereka di kancah pertelevisian.Dan kebanyakan dari berita itu adalah berita tentang akan datangnya hari kiamat.Seperti hujan darah di India,atau hujan ikan di Australia.Yang lebih mencengangkan adalah berita tersebut belum terbukti kebenaranya karena media dunia selalu menganggap apapun yang di dapat dari Youtube(salah satu situs penyimpanan file video terbesar di sunia) adalah benar.Sementara media Indonesia memanfaatkan hal ini untuk berbuat ulah di mana memang sebagian masyarakatnya masih gampang di bodohi mulai menebar berita tanpa kebenaran yang buntutnya menyesatkan bahkan membuat resah.Semua orang takut,bukan cuma orang yang tidak ber-agama,bahkan mereka yang ber-agamapun juga takut.Seakan-akan dunia sebentar lagi akan berakhir.Secara psikologis ini menimbulkan ketakutan bagi banyak orang.Sebagai contoh adalah mereka yang mau membuka usaha atau berwiraswasta merasa agak sedikit bimbang dam mamang atau ragu.Lalu kapan bangsa ini maju jika media kita setiap saat menebar ketakutan yang mengakibatkan masyarakat kita berfikir pesimis?
Pendek kata,”buat apa bekerja toh sebentar lagi akan kiamat”

Kebebasan pers yang salah kaprah…..
Bagi mereka yang berfikir jernih menela’ah berita ini tentu tidak berpengaruh,namun bagi mereka yang tidak mempunyai kemampuan untuk menerima sebuah berita tentu akan menjadi hal lain.
Di sinilah peran Majelis Ulama Indonesia atau MUI di pertanyakan.MUI yang sering membuat fatwa tanpa pertimbangan yang mendasar dan sepihak tampaknya tidak berani menunjukkan diri.Kemana dia?
Inilah kelemahan agama islam di Indonesia.Dimana majelisnya hanya bisa membuat peraturan tanpa perlindungan.Di saat umat membutuhkan,mereka tak pernah tampak.Ingatkah anda ketika undang-undang pornografi di bahas?MUI menjadi salah satu bagian yang selalu turun tangan jika terjadi pelanggaran soal pornografi,jika terlihat ada tubuh kaum hawa yang ter-expose media.Animo masyarakat berkembang menjadi “MUI hanya mau melihat siapa saja yang bugil di televisi lalu mencekalnya”.Jadi intinya MUI sudah melihat berita tersebut atau mungkin sudah menikmati berita tersebut secara diam-diam.Lalu dia seolah-olah bekerja dengan mencekal mereka.

Ironi memang kehidupan beragama bangsa ini dari tahun ke tahun,bahkan bisa di bilang mengenaskan.Semua orang mencari nama dengan kedok agama dan mengatas namakan tuhan.Politikus kotor-pun bisa berkata ,”Insya Allah saya akan menjadi pemimpin yang amanah”.
Dengan berkata insya Allah,mereka menggunakan senjata secara lunak dan menyebut diri mereka seola-olah mereka orang yang taat beragama dan pasti tidak akan menyelewengkan uang rakyat.Masyarakat kita memang masih belajar untuk mengerti bahwa agama,sampai kapanpun tidak bisa di kaitkan dengan politik.Agama mengenal kasih sayang,politik hanya mengenal kekuasaan dan keserakahan.Dalam semua agama di ajarkan agar kita menyayangi semua manusia sampai hayat kita berakhir.Namun politik berkata lain,tak ada musuh abadi dan tak ada teman abadi di dalam politik.Di dalam agama,persahabatan di anjurkan agar abadi,namun jika di dalam politik,yang sekarang menjadi teman mungkin besok sudah menjadi lawan adalah hal yang biasa.
Inilah yang perlu kita khawatirkan selain kiamat kecil yaitu kematian.Karena kiamat besar sesungguhnya hanya tuhan yang tahu,dan tak ada tanda-tanda yang pasti.Namun jika agama sudah di racuni untuk kemunafikan,apalah arti kehidupan ini buat anak cucu kita.Walaupun mereka hidup di dunia,namun akan terasa seperti orang mati karena mereka tidak menemukan agama yang sesungguhnya,agama yang benar-benar agama,bukan cuma namanya saja.

Jangan kuatirkan kiamat,kuatirkan saja kehidupan agama kita yang sebentar lagi kiamat, karena kita tidak mau mengerti bahwa agama tidak akan bisa di kaitkan atau bahkan di satukan dengan politik.
Agama tetap agama,politik tetap politik yang penuh kekotoran.